Pengertian
Sekolah Luar Biasa (SLB)
Sekolah
Luar Biasa (SLB) adalah sekolah yang di rancang khusus untuk anak-anak berkebutuhan khusus dari satu
jenis kelainan. Pendidikan yang digunakan adalah pendidikan luar biasa untuk
anak-anak berkebutuhan khusus. Pendidikan Luar Biasa
adalah merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan
dalam mengikuti proses penbelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental sosial, tapi memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Selain itu pendidikan luar biasa juga berarti
pembelajaran yang di rancang khususnya untuk memenuhi kebutuhan yang unik dari
anak kelainan fisik. Pendidikan luar biasa akan sesuai apabila kebutuhan siswa
tidak dapat di akomodasikan dalam program pendidikan umum.secara singkat,
pendidikan luar biasa adalah program pembelajaran yang di siapkan untuk
memenuhi kebutuhan unik dari individu siswa. Contohnya
adalah seorang anak yang kurang dalam pengelihatan memerlukan buku yang hurufnya
diperbesar.[1]
Pendidikan
luar biasa berasumsi bahwa terdapat kelompok anak yang terpisah yang
memiliki kebutuhan pendidikan khusus dan seringkali disebut Anak Berkebutuhan
Khusus (ABK).
Asumsi
ini tidak benar karena:
1.
Anak
manapun dapat mengalami kesulitan dalam belajar.
2.
Banyak
anak penyandang cacat tidak memiliki masalah dalam belajar, hanya mengalami
masalah dalam aksesnya, namun mereka masih diberi label “anak berkebutuhan
khusus”.
3.
Anak
yang memiliki kecacatan intelektual seringkali dapat belajar dengan sangat baik
dalam bidang tertentu atau pada
tahap
tertentu dalam hidupnya.
Pendidikan
luar biasa tidak mendefinisikan istilah khusus, pada kenyataannya yang
sering disebut khusus merupakan kebutuhan belajar yang umum saja. Misalnya,
kebutuhan untuk dapat memahami apa yang dikatakan guru, untuk dapat mengakses
bahan bacaan, untuk dapat masuk ke dalam bangunan sekolah. Pendidikan luar
biasa meyakini bahwa metode khusus, guru khusus, lingkungan khusus dan
peralatan khusus diperlukan untuk mengajar anak luar biasa. Ini Salah, yang
disebut metode khusus itu sering kali tidak lebih dari sekedar metode
berkualitas baik yang difokuskan pada kebutuhan anak. Setiap anak butuh belajar
dengan dukungan dan dalam lingkungan yang kondusif.
Pendidikan
luar biasa memandang anak sebagai yang bermasalah, bukan sistemnya atau
gurunya. Salah dengan ditempatkan pada lingkungan yang tepat dan diberi
dorongan, anak pasti akan mau belajar. Jika anak tidak mau belajar, maka guru
dan lingkungannya itulah yang membuat anak itu gagal. Pendidikan luar
biasa mendefinisikan keseluruhan individu anak berdasarkan kecacatannya
dan mengelompokkannya berdasarkan kecacatannya itu. Salah Pada kenyataannya
kecacatan hanya merupakan satu bagian saja dari diri anak. Sebagian besar
kualitas dan karakteristik anak penyandang cacat sama dengan anak pada umumnya
membutuhkan teman, butuh dilibatkan, dicintai, ambil bagian dalam
masyarakatnya. [2]
Pendidikan
luar biasa ingin membuat anak menjadi normal bukannya menghargai kekuatan
dan karakteristik yang dimilikinya. Ini dapat mengakibatkan penekanan yang
tidak semestinya untuk membuat anak berbicara atau berjalan, meskipun hal itu
tidak realistis dan dapat mengakibatkan perasaan sakit yang tak semestinya.[3]
[1] http://zaifbio.wordpress.com/2010/01/14/pendidikan-anak-luar-biasa/ (tanggal
15-11-2011, jam 16.00)
[2] http://zaifbio.wordpress.com/2010/01/14/pendidikan-anak-luar-biasa/ (tanggal
15-11-2011, jam 16.00)
[3] http://www.eenet.org.uk/resources/docs/IE%20few%20resources%20Bahasa.pdf (tanggal
15-11-2011, jam 16.00)
No comments:
Post a Comment