Dunia Usaha di Era Sekarang
Ini
Di era globalisasi sekarang ini, dunia telah memasuki
babak baru masyarakat global, yakni babak baru dari suatu era masyarakat yang
semakin universal dan modern. Sekarang ini, masyarakat dunia dapat saling
berinteraksi satu sama lain tanpa dibatasi oleh gerak, ruang, dan waktu Menurut
Peter Drucker (1993) globalisasi merupakan era masyarakat pengetahuan dengan
sumber daya utama masyarakat bukan lagi bertumpuh pada alam, namun pada
pengetahuan. “That its primary resource will be knowledge”. Masyarakat berubah
dari masyarakat tunggal yang berenergi politik, menjadi masyarakat pluralistik
yang berenergi ekonomi. Semua institusi pemerintah maupun swasta dari
negara-negara di Dunia membuat kompetisi global sebagai sasaran strategi
mereka. “All institution have to make global competitiveness as their strategic
goal.” (Sinaga, 2005) Dalam konteks persaingan global yang semakin terbuka
seperti sekarang ini, banyak tantangan yang harus dihadapi. Setiap negara harus
bersaing dengan menonjolkan keunggulan sumber daya masing-masing. Negara-negara
yang unggul dalam sumber dayanya akan memenangkan persaingan. Sebaliknya
negara-negara yang tidak memiliki keunggulan bersaing dalam sumber daya akan
kalah dalam persaingan dan tidak akan mencapai banyak kemajuan, negara-negara
yang memiliki keunggulan bersaing adalah negara yang dapat memperdayakan sumber
daya ekonominya (conomic empowering) dan memberdayakan sumber daya manusianya
(resources empowering) secara nyata. Sumber-sumber ekonomi dapat diberdayakan
apabila sumber daya manusia memiliki keterampilan kreatif dan inovatif. Di
Indonesia, sumber daya manusia betul-betul menghadapi tantangan dan persaingan
yang kompleks. Tantangan tersebut. Tampaknya, semua bangsa-bangsa di dunia akan
berpacu untuk maju menguasai pengetahuan dan teknologi. Jadilah pengetahuan dan
teknologi menjadi sumber daya utama masyarakat dan negara untuk membuka peluang
pasar. Kebijakan intenasional seperti AFTA ditingkat ASEAN, APEC, ditingkat
Asia Pasifik pada tahun 2008, dan WTO di tingkat dunia pada tahun 2020
merupakan peluang bagi dunia bisnis untuk membuka dan memperebutkan pasar.
Muncullah persaingan. Keunggulan komparatif: ketersediaan sumber daya alam dan
tenaga kerja bukan jaminan, yang dibutuhkan adalah keunggulan kompetitif:
penguasaan sains pengetahuan dan teknologi. Dengan sains pengetahuan dan
teknologi, para pelaku bisnis dapat menciptakan nilai, menerobos hambatan, dan
membuka peluang.
Sejarah mencatat bahwa banyak penemuan-penemuan atau kejadian yang telah mampu mengubah bagaimana bisnis dilaksanakan secara revolusioner. Secara umum dapat dikatakan bahwa, technological revolution dan globalization of world bussiness adalah dua faktor utama yang telah merubah competitive landscape akhir-akhir ini (Lupiyoadi, 2004).
1. Revolusi teknologi
Sejarah mencatat bahwa banyak penemuan-penemuan atau kejadian yang telah mampu mengubah bagaimana bisnis dilaksanakan secara revolusioner. Secara umum dapat dikatakan bahwa, technological revolution dan globalization of world bussiness adalah dua faktor utama yang telah merubah competitive landscape akhir-akhir ini (Lupiyoadi, 2004).
1. Revolusi teknologi
Saat ini kita berada dalam era informasi. Lebih dari
275 juta orang berlangganan internet. Industri dalam bidang IT tumbuh 2 kali
lipat daripada pertumbuhan ekonomi Amerika, da investasi dalam bidang IT
mencakup 45% dari total investasi dalam bidang sarana bisnis lainnya. Akan
tetapi, ketidakseimbangan penguasaan teknologi menciptakan kesempatan yang
sangat luas untuk lahirnya strategi-strategi enterpreneurship yang baru.
2. Globalisasi
Globalisasi didasarkan atas
pembangunan ekonomi yang mendunia dengan membuka pasar dalam negeri terhadap
persaingan dari luar dengan menghilangkan hambatan perdagangan.
No comments:
Post a Comment