Wednesday, 5 August 2015

Dunia Usaha di Era Sekarang Ini



Dunia Usaha di Era Sekarang Ini
Di era globalisasi sekarang ini, dunia telah memasuki babak baru masyarakat global, yakni babak baru dari suatu era masyarakat yang semakin universal dan modern. Sekarang ini, masyarakat dunia dapat saling berinteraksi satu sama lain tanpa dibatasi oleh gerak, ruang, dan waktu Menurut Peter Drucker (1993) globalisasi merupakan era masyarakat pengetahuan dengan sumber daya utama masyarakat bukan lagi bertumpuh pada alam, namun pada pengetahuan. “That its primary resource will be knowledge”. Masyarakat berubah dari masyarakat tunggal yang berenergi politik, menjadi masyarakat pluralistik yang berenergi ekonomi. Semua institusi pemerintah maupun swasta dari negara-negara di Dunia membuat kompetisi global sebagai sasaran strategi mereka. “All institution have to make global competitiveness as their strategic goal.” (Sinaga, 2005) Dalam konteks persaingan global yang semakin terbuka seperti sekarang ini, banyak tantangan yang harus dihadapi. Setiap negara harus bersaing dengan menonjolkan keunggulan sumber daya masing-masing. Negara-negara yang unggul dalam sumber dayanya akan memenangkan persaingan. Sebaliknya negara-negara yang tidak memiliki keunggulan bersaing dalam sumber daya akan kalah dalam persaingan dan tidak akan mencapai banyak kemajuan, negara-negara yang memiliki keunggulan bersaing adalah negara yang dapat memperdayakan sumber daya ekonominya (conomic empowering) dan memberdayakan sumber daya manusianya (resources empowering) secara nyata. Sumber-sumber ekonomi dapat diberdayakan apabila sumber daya manusia memiliki keterampilan kreatif dan inovatif. Di Indonesia, sumber daya manusia betul-betul menghadapi tantangan dan persaingan yang kompleks. Tantangan tersebut. Tampaknya, semua bangsa-bangsa di dunia akan berpacu untuk maju menguasai pengetahuan dan teknologi. Jadilah pengetahuan dan teknologi menjadi sumber daya utama masyarakat dan negara untuk membuka peluang pasar. Kebijakan intenasional seperti AFTA ditingkat ASEAN, APEC, ditingkat Asia Pasifik pada tahun 2008, dan WTO di tingkat dunia pada tahun 2020 merupakan peluang bagi dunia bisnis untuk membuka dan memperebutkan pasar. Muncullah persaingan. Keunggulan komparatif: ketersediaan sumber daya alam dan tenaga kerja bukan jaminan, yang dibutuhkan adalah keunggulan kompetitif: penguasaan sains pengetahuan dan teknologi. Dengan sains pengetahuan dan teknologi, para pelaku bisnis dapat menciptakan nilai, menerobos hambatan, dan membuka peluang.
Sejarah mencatat bahwa banyak penemuan-penemuan atau kejadian yang telah mampu mengubah bagaimana bisnis dilaksanakan secara revolusioner. Secara umum dapat dikatakan bahwa, technological revolution dan globalization of world bussiness adalah dua faktor utama yang telah merubah competitive landscape akhir-akhir ini (Lupiyoadi, 2004).
       1. Revolusi teknologi
Saat ini kita berada dalam era informasi. Lebih dari 275 juta orang berlangganan internet. Industri dalam bidang IT tumbuh 2 kali lipat daripada pertumbuhan ekonomi Amerika, da investasi dalam bidang IT mencakup 45% dari total investasi dalam bidang sarana bisnis lainnya. Akan tetapi, ketidakseimbangan penguasaan teknologi menciptakan kesempatan yang sangat luas untuk lahirnya strategi-strategi enterpreneurship yang baru.
      2. Globalisasi
Globalisasi didasarkan atas pembangunan ekonomi yang mendunia dengan membuka pasar dalam negeri terhadap persaingan dari luar dengan menghilangkan hambatan perdagangan.

No comments:

Post a Comment

Popular Posts